Mahasiswa Universitas HKBP Nomensen bentrok dengan polisi diduga keributan disebabkan masalah perebutan perempuan, di Jalan Sutomo, Medan, Selasa (28/6/2016). |
Dekan Fakultas Hukum HKBP Nomensen Marthin Simangungsong terlihat berada di depan Hotel Grand Angkasa, tidak jauh dari lokasi bentrok antar mahasiswa tersebut.
Sedangkan, puluhan mahasiswa Fakultas Hukum lainnya, terlihat berdiri di depan pelataran Taman Budaya Medan. Kabag Sumda Kompol Sonny Wagner Siregar yang melihat adanya keramaian mengajak Marthin untuk berbincang. Namun, Marthin menolak dengan alasan sedang mengantisipasi bentrok lanjutan antar dua kubu mahasiswa tersebut.
"Aku jaga mahasiswa aku agar bentrok tidak meluas. Aku enggak bisa, nanti saja," ujar Marthin kepada Kompol Sonny.
Setelah itu, Kompol Sonny Siregar menjelaskan personel Polresta Medan sudah dikerahkan untuk menjaga kawasan Jalan Sutomo agar bentrok dua kubu tidak meluas.
"Kami sudah ada di sini, ayo bicara dulu kita. Ini tanggungjawab kami agar bentrok susulan tidak ada lagi. Ini bukan sekadar membubarkan mahasiswa tapi harus diselesaikan hingga tuntas," kata Sonny.
Usai memperoleh penjelasan tersebut, nada suara Marthin langsung meninggi. Ia berulangkali kali membentak Kompol Sonny W Siregar. Bahkan meminta polisi jangan ikut campur.
"Nanti aku pecat tiga mahasiswa itu. Sudahlah Lae (kamu) jangan ikut campur. Ini masalah kampus kami. Aku lebih paham daripada kalian," ujar Marthin.
"Sudah macam bagus rupanya kalian? Enggak ada bagus kalian," tambahnya sembari mengeluarkan kata-kata makian dan berjalan meninggalkan Kompol Sonny.
Setelah melihat Marthin marah, belasan mahasiswa dan pegawai Fakultas Hukum Nomensen menghardik wartawan yang berada di lokasi. Mereka memaki wartawan dan melontarkan ancaman.
"Jangan ada kalian foto-foto, aku pecahkan kalian nanti. Jangan ada angkat handphone. Kami ingatkan kalian jangan ada rekam atau foto," ancam seorang mahasiswa di lokasi.(tio/tribun-medan)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar Anda Disini :